Demokrasi adalah fondasi yang menopang banyak bangsa modern saat ini. Namun, dalam kenyataannya, demokrasi tidak berjalan dalam ruang hampa. Ia hidup dan berkembang—atau justru melemah—di tengah dinamika sosial, ekonomi, politik, lingkungan, dan teknologi. Buku "Demokrasi di Tengah Krisis: Mengatasi Ancaman dan Membangun Keberlanjutan" hadir sebagai jawaban atas pertanyaan besar tentang bagaimana sistem demokrasi dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman.
Dengan pendekatan yang kritis namun solutif,
buku ini mengupas berbagai tantangan utama yang dihadapi demokrasi kontemporer,
dari krisis lingkungan, ancaman teknologi, hingga minimnya partisipasi publik
dan lemahnya institusi demokratis. Namun tidak berhenti di situ, buku ini juga
menegaskan pentingnya membangun demokrasi yang berkelanjutan,
partisipatif, dan kontekstual.
Mengapa Demokrasi Mengalami Krisis?
Bab awal buku ini menyoroti bahwa demokrasi
sering kali mengalami kerapuhan karena tekanan dari berbagai sisi:
·
Populisme
dan disinformasi, yang mengaburkan batas antara fakta dan
opini.
·
Otoritarianisme
gaya baru, yang hadir secara halus melalui regulasi yang
membatasi kebebasan sipil.
·
Kesenjangan
ekonomi, yang membuat keadilan sosial menjadi semu.
·
Krisis
kepercayaan terhadap lembaga demokrasi, seperti partai politik,
parlemen, dan media.
Semua ini menjadi ancaman sistemik yang
tidak hanya melemahkan demokrasi secara formal, tetapi juga secara substansial.
Demokrasi dan Krisis Lingkungan
Dalam bab Krisis
Lingkungan dan Demokrasi, buku ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim,
degradasi ekologis, dan ketimpangan distribusi sumber daya menjadi persoalan
politik yang memerlukan jawaban
demokratis. Krisis lingkungan bukan hanya masalah teknis,
tetapi juga masalah tata kelola dan partisipasi.
Bagaimana mungkin masyarakat bisa mengambil
keputusan kolektif untuk menyelamatkan lingkungan jika akses informasi dan
ruang partisipasi dikekang? Di sinilah demokrasi diuji—bukan hanya sebagai
sistem pemilihan, tetapi sebagai kerangka
etika dan tanggung jawab kolektif.
Peran Teknologi: Ancaman atau Peluang?
Bab Teknologi
dan Demokrasi menghadirkan diskusi menarik tentang dilema era digital. Di
satu sisi, teknologi memungkinkan keterbukaan, partisipasi digital, dan
pengawasan publik. Di sisi lain, ia membawa risiko besar: manipulasi opini melalui algoritma,
hoaks, pengawasan massal, dan dominasi korporasi teknologi
dalam ranah privat.
Buku ini menegaskan bahwa demokrasi tidak bisa
menyerahkan nasibnya kepada pasar teknologi semata. Harus ada regulasi yang
berpihak pada publik, serta peningkatan literasi digital untuk membentuk masyarakat yang sadar hak dan tanggung
jawab digitalnya.
Partisipasi Publik: Jantung Demokrasi
Salah satu kontribusi penting buku ini
terletak pada bahasan mengenai partisipasi
publik dan keterlibatan masyarakat. Demokrasi yang kuat tidak
hanya lahir dari pemilu yang rutin, tetapi dari masyarakat yang terlibat aktif
dalam pengambilan keputusan, pengawasan kebijakan, dan pembangunan komunitas.
Buku ini menyoroti bagaimana partisipasi bisa
dibangun mulai dari tingkat lokal melalui:
·
Musyawarah warga (public forum)
·
Konsultasi publik
·
Partisipasi anggaran (participatory budgeting)
·
Aktivisme berbasis komunitas
Dengan banyaknya kanal yang tersedia, penting
bagi negara dan institusi untuk membuka akses dan tidak memonopoli proses demokrasi.
Reformasi Institusi: Fondasi Demokrasi yang
Berkelanjutan
Bab Reformasi
Institusi Demokrasi menjelaskan bahwa krisis demokrasi sering kali dipicu
oleh kemandekan atau disfungsi institusi. Untuk itu, reformasi harus menyentuh
akar persoalan seperti:
·
Korupsi
dan akuntabilitas
·
Transparansi
anggaran dan pengambilan keputusan
·
Netralitas
birokrasi
·
Penguatan
lembaga peradilan dan pengawasan
Tanpa reformasi institusional yang nyata,
demokrasi akan tetap terjebak dalam bentuk formalitas belaka tanpa substansi.
Demokrasi Lokal dan Pembangunan Berkelanjutan
Demokrasi bukan hanya tentang elite dan
kebijakan pusat. Bab ini mengajak pembaca melihat praktik demokrasi dari
bawah—dari desa, kecamatan, hingga kota kecil—yang justru kerap menjadi laboratorium demokrasi yang nyata.
Dengan mendekatkan pengambilan keputusan ke
tingkat lokal, masyarakat lebih mudah mengontrol, mengevaluasi, dan terlibat
langsung dalam pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya
berbasis ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan lingkungan. Inilah
esensi dari good local governance.
Belajar dari Praktik Terbaik
Buku ini menyajikan berbagai kasus studi dan praktik
terbaik dari berbagai belahan dunia dan dalam konteks Indonesia. Misalnya:
·
Program partisipatif di Porto Alegre, Brasil.
·
Pelibatan masyarakat adat dalam tata kelola
hutan.
·
Inisiatif kota pintar yang demokratis di Eropa.
·
Gerakan koalisi masyarakat sipil dalam advokasi
isu HAM di Indonesia.
Praktik-praktik ini menunjukkan bahwa inovasi demokrasi bisa
dimulai dari akar rumput, bukan hanya dari pemerintah pusat.
Membangun Masyarakat Demokratis yang
Berkelanjutan
Sebagai penutup, buku ini menggarisbawahi
bahwa masa depan demokrasi tergantung pada kemampuan masyarakat untuk:
·
Menghadapi tantangan dengan kritis dan terbuka.
·
Membangun kesadaran kolektif atas hak dan
tanggung jawab warga.
·
Menghubungkan nilai demokrasi dengan keadilan
sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Demokrasi yang berkelanjutan harus didasarkan
pada keadilan antar-generasi,
inklusivitas, dan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Tentang Buku
Judul
Buku: Demokrasi di Tengah
Krisis: Mengatasi Ancaman dan Membangun Keberlanjutan
Jumlah Halaman:
174 halaman
Format:
Soft Cover
Ukuran:
14,5 x 21 cm
Penerbit:
CV. Cemerlang Publishing
Penulis |
: |
1. Syofian Ali. S.Pd.I 2. Edyatma Jawi, S.Sos. 3 Yanti rezki amaliah,
S.Kep.Ns 4. Wahyuddin,S.Pd.M.Hum |
Tahun Terbit |
: |
2024 |
ISBN |
: |
978-623-09-9884-3 |
Editor |
: |
Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd |
Cetakan |
: |
Pertama , April 2024 |
Ukuran |
: |
14x21 cm |
Buku ini cocok dibaca oleh:
·
Mahasiswa ilmu politik, pemerintahan,
lingkungan, dan komunikasi.
·
Aktivis LSM dan pemerhati kebijakan publik.
·
Guru, dosen, dan pendidik kewarganegaraan.
·
Siapa saja yang peduli terhadap masa depan
demokrasi Indonesia.
Pesan Sekarang!
📌 Buku
ini tersedia dalam versi cetak dan PDF. Dapatkan sekarang juga hanya di www.cvcemerlangpublishing.com.
📦 STOK TERSEDIA
— pengiriman cepat dan tanpa biaya ongkir untuk versi digital.
📩 Untuk pemesanan dan pertanyaan, hubungi kami melalui WhatsApp atau
Email.
Penutup
Melalui buku ini, kami mengajak kita semua merenungkan sekaligus
bertindak: bahwa demokrasi bukanlah sesuatu yang sudah selesai, melainkan proyek yang harus terus diperjuangkan dan
dibangun secara kolektif.
Krisis akan selalu datang. Namun, dengan
pemahaman, partisipasi, dan keberanian untuk mereformasi, demokrasi dapat tetap
hidup—bahkan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
📌
INFORMASI PRODUK:
· Klik Produk: File PDF
·
Bahasa: Indonesia
·
Pengiriman: via Email (Gmail)
·
Waktu pengiriman: Hari yang sama
·
Tidak ada produk fisik yang dikirim
·
Tidak ada ongkos kirim
📦
STOK SELALU TERSEDIA!
Silakan pesan sekarang juga dan mulailah perjalanan belajar bahasa Inggris Anda
dengan lebih terarah.
📧 Hubungi kami untuk
pemesanan dan informasi lebih lanjut:
🌐 Website: www.cvcemerlangpublishing.com
📱 WhatsApp: 085145459727
📩 Email: cemerlangpublishing949@gamil.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar