Karakteristik umum Wawancara
A.
Karakteristik
umum Wawancara
Wawancara
merupakan salah satu metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Karakteristik umum wawancara dapat
diuraikan sebagai berikut:
- Interaksi Tatap Muka
Wawancara melibatkan komunikasi langsung antara pewawancara dan
responden. Ini memungkinkan adanya interaksi tatap muka, baik secara langsung
maupun melalui media elektronik seperti telepon atau video conference.
"Wawancara
adalah bentuk komunikasi interpersonal antara dua pihak yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tertentu secara mendalam." (Sugiyono, 2017).
- Fokus pada Pertanyaan dan Jawaban
Wawancara berorientasi pada serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara untuk mendapatkan jawaban yang relevan dari responden. Pertanyaan
dapat bersifat terbuka (open-ended) atau tertutup (closed-ended), tergantung
pada tujuan wawancara.
"Jenis
pertanyaan yang diajukan dalam wawancara menentukan tingkat kedalaman informasi
yang diperoleh." (Patton, 2015).
- Adanya Tujuan yang Jelas
Setiap wawancara memiliki tujuan spesifik, misalnya untuk menggali
informasi, mendalami opini, atau mengonfirmasi data. Pewawancara biasanya telah
merancang panduan wawancara sesuai tujuan penelitian.
- Kehadiran Unsur Subjektivitas
Dalam wawancara, persepsi pewawancara dan responden dapat memengaruhi
jalannya proses. Pewawancara yang kompeten akan berusaha meminimalkan bias dan
menjaga objektivitas.
"Kesalahan
wawancara sering terjadi karena adanya bias pewawancara, terutama ketika
wawancara dilakukan tanpa panduan yang sistematis." (Creswell, 2018).
- Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Wawancara memungkinkan pewawancara untuk menyesuaikan pertanyaan atau
pendekatan berdasarkan situasi atau respon dari narasumber. Fleksibilitas ini membuat
wawancara unggul dibandingkan metode lainnya dalam menggali data secara
mendalam.
- Penggunaan Bahasa yang Dipahami
Bahasa yang digunakan dalam wawancara harus sesuai dengan pemahaman
responden agar informasi dapat disampaikan dan diterima dengan baik.
"Bahasa
yang sederhana dan mudah dipahami membantu memperjelas maksud pertanyaan serta
mendorong responden memberikan jawaban yang relevan." (Neuman, 2014).
B.
Jenis-jenis
Wawancara
Wawancara
merupakan metode pengumpulan data yang memiliki variasi berdasarkan tujuan,
bentuk, dan pelaksanaannya. Berikut adalah jenis-jenis wawancara yang sering
digunakan, disertai penjelasan dan sitasi:
- Wawancara Terstruktur (Structured Interview)
Wawancara ini dilakukan dengan pedoman atau daftar pertanyaan yang sudah dirancang sebelumnya. Pewawancara harus mengikuti format yang telah ditentukan tanpa improvisasi. - Ciri-ciri: Kaku, formal, dan memiliki
daftar pertanyaan baku.
- Kelebihan: Mempermudah analisis data karena
jawaban responden seragam.
- Kekurangan: Kurang fleksibel untuk menggali
informasi mendalam.
"Structured
interviews are most effective for collecting standardized data from multiple
respondents." (Creswell, 2018).
- Wawancara Tidak Terstruktur (Unstructured
Interview)
Dalam wawancara ini, pewawancara hanya memiliki topik utama, tanpa daftar pertanyaan baku. Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan jawaban responden. - Ciri-ciri: Fleksibel, eksploratif, dan
adaptif.
- Kelebihan: Cocok untuk eksplorasi informasi
yang mendalam.
- Kekurangan: Sulit dianalisis karena data
yang dihasilkan bervariasi.
"Unstructured
interviews allow for an open-ended exploration of issues and insights."
(Patton, 2015).
- Wawancara Semi-Terstruktur (Semi-Structured
Interview)
Jenis ini merupakan kombinasi antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pewawancara memiliki panduan umum, tetapi tetap fleksibel untuk mengembangkan pertanyaan tambahan. - Ciri-ciri: Menggabungkan struktur dengan
kebebasan eksplorasi.
- Kelebihan: Fleksibel tetapi tetap terarah.
- Kekurangan: Membutuhkan keterampilan
pewawancara yang baik.
"Semi-structured
interviews are widely used in qualitative research for balancing structure with
flexibility." (Bryman, 2016).
- Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)
Bertujuan untuk menggali informasi secara rinci dan mendalam dari responden. Biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memahami pengalaman atau pandangan seseorang. - Ciri-ciri: Fokus pada satu narasumber,
eksploratif, dan mendalam.
- Kelebihan: Dapat menggali data personal dan
emosional.
- Kekurangan: Memakan waktu lama dan
membutuhkan keterampilan khusus.
"In-depth
interviews are instrumental in uncovering the underlying motivations and
experiences of respondents." (Kvale, 2007).
- Wawancara Kelompok (Focus Group Interview)
Melibatkan sekelompok responden yang berdiskusi mengenai topik tertentu di bawah bimbingan pewawancara. - Ciri-ciri: Interaktif, diskusi kolektif,
dan terfokus pada tema tertentu.
- Kelebihan: Memungkinkan pertukaran ide
antarresponden.
- Kekurangan: Dominasi oleh beberapa peserta
dapat memengaruhi hasil diskusi.
"Focus
groups are effective for generating insights through group interaction."
(Morgan, 1997).
- Wawancara Telepon atau Daring
Wawancara yang dilakukan melalui telepon atau media online seperti Zoom atau Google Meet. - Ciri-ciri: Praktis, hemat biaya, dan tidak
memerlukan tatap muka langsung.
- Kelebihan: Cocok untuk responden yang sulit
dijangkau secara fisik.
- Kekurangan: Potensi gangguan teknis atau
hilangnya isyarat nonverbal.
Komentar
Posting Komentar